Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengerahkan pasukan khusus Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk membantu Polri mengejar pelaku teror yang dipimpin oleh Ali Kalora itu. Tim pasukan khusus TNI itu akan diterbangkan ke Poso pada Selasa (1/12) ini. ”Besok pagi (hari ini. red) diberangkatkan pasukan khusus dari Halim (Bandara Halim Perdanakusuma) menuju ke Palu dan ditugaskan di Poso untuk memperkuat pasukan yang sudah ada sebelumnya di Poso,” kata Hadi saat konferensi pers di Gedung Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (30/11/2020).
Berapa banyak jumlah pasukan yang dikirim, Hadi tidak merincinya dan menjelaskan sejumlah keperluan mendukung operasi penangkapan terhadap kelompok MIT pimpinan Ali Kalora yang telah melakukan aksi terorisme di Sigi itu telah dikirim secara bertahap. Pekan lalu MIT melakukan serangan aksi terorisme yang menewaskan empat orang warga di Sigi, Sulawesi Tengah. Selain itu mereka juga membakar 7 rumah serta melukai beberapa orang lainnya di sana.
Hadi mengecam aksi terorisme itu dan mengancam akan menindak tegas para pelaku aksi teror di Sigi tersebut. "TNI akan menindak tegas pelaku yang dilaksanakan oleh MIT dalam hal ini TNI akan mendukung Polri," katanya. Hadi berharap operasi memburu gerombolan Ali Kalora ini berjalan lancar sehingga kelompok MIT ini bisa tertangkap dan segera diadili sesuai dengan perilaku kejahatan yang telah mereka perbuat.
”Sehingga apa yang diharapkan oleh masyarakat bahwa kelompok MIT harus dikejar dan sampai dapat akan kami laksanakan. Saya mohon doa agar operasi ini bisa berjalan lancar. Saya yakin kelompok MIT yang melakukan kejahatan atas penduduk yang tidak berdosa segera tertangkap,” ujarnya. Menkopolhukam Mahfud MD dalam konferensi pers yang sama mengatakan pemerintah mengutuk tindakan dari kelompok MIT di Sigi tersebut. ”Pemerintah menyesalkan dan mengutuk keras tindakan teror, kekerasan, dan kekejian yang dilakukan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur, dalam hal ini kelompok Ali Kalora," kata Mahfud.
Menurut Mahfud, gerakan Kelompok MIT pimpinan Ali Kalora tak bisa disebut mewakili agama tertentu. "Ini bukan perang suku apalagi perang agama. Peristiwa ini dilakukan kelompok kejahatan yang bernama Majelis Mujahidin Indonesia Timur yang dipimpin oleh Ali Kalora yang tidak bisa disebut mewakili agama tertentu," kata Mahfud. Mahfud mengatakan, teror berdarah tersebut bukan hanya menewaskan 4 orang warga sipil, tercatat ada warga yang alami luka luka hingga pembarakan rumah yang dilakukan oleh kelompok Ali Kalora itu.
Pemerintah memastikan akan memburu kelompok Ali Kalora untuk diadili. Satgas Tinombala sudah diterjunkan. TNI melalui pasukan khususnya akan membantu kepolisian mengepung dan menangkap kelompok teror ini. "Pemerintah telah memerintahkan aparat keamanan melalui Satgas Operasi Tinombala. Satgas Operasi Tinombala untuk melakukan pengejaran dan pengepungan terhadap para pelaku agar secepatnya dilakukan proses hukum yang tegas terhadap mereka," ujarnya.