Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pandemi Covid 19 memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Ia bahkan memproyeksi, pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua tahun ini bisa merosot sampai dengan 5,1%. "Di kuartal kedua, kita perkirakan akan terjadi penurunan dari pertumbuhan ekonomi kita yang menggunakan titik di 3,8% atau dalam range antara 3,5% hingga 5,1%," ujar Sri di dalam agenda rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Kamis (9/7).
Proyeksi ini turun drastis dari realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal I yang sebesar 2,97%. Pada kuartal pertama, penurunan pertumbuhan ekonomi dipicu oleh turunnya konsumsi masyarakat, serta investasi terutama untuk jenis mesin dan produk kekayaan intelektual. Pada kuartal II nanti, tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi ini didasari oleh adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang masif di berbagai daerah dalam rangka penanganan penyebaran Covid 19.
Berdasarkan proyeksi ini, Sri memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal I secara keseluruhan berkisar antara 1,1% sampai 0,4%. Sementara itu, Sri berharap pada kuartal III dan kuartal IV akan terjadi pemulihan, seiring dengan adanya kebijakan new normal yang secara perlahan mulai membangkitkan kembali aktivitas ekonomi. Apabila hal ini terjadi, maka pertumbuhan ekonomi di kuartal III akan berkisar antara 1% sampai dengan 1,2%, sedangkan untuk kuartal IV berada pada kisaran 1,6% sampai dengan 3,2%.
"Kuartal ketiga kita harapkan akan ada pemulihan dan oleh karena itu diperkirakan pada proyeksi ekonominya kita masih bisa mencapai range yang mendekati nol atau bahkan positif, yaitu seperti kami sampaikan antara minus 0,4% hingga positif 1%," kata Sri. Artikel Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: