Bangsa Viking dikenal karena keganasan mereka untuk hidup secara melaut dan menjarah secara barbar. Mereka adalah musuh tangguh bagi bangsa Eropa lain dan dianggap sebagai bangsa tempat lahirnya bajak laut.
Namun di balik ‘kejamnya’ bangsa Viking ini, mereka diakui sebagai insinyul yang fenomenal. Pasalnya, berbagai penemuan dan inovasinya memberi mereka keungulan dalam bertempur, berdagang, dan berjasa memperbaiki kehidupan peradaban mereka.
Meski penemuan teknologi mereka berada dalam ranah pertempuran, beberapa penemuan dan inovasi mereka merevolusi dunia perkapalan dan navigasi. Hal ini tentu berguna dalam perjalanan pribadi ataupun militer.
Berikut beberapa di antaranya.
Sisir
Ketika pergi berperang, sepertinya bangsa Viking cukup memperhatikan penampilan. Terbukti dari mereka yang selalu membawa sisir yang dibuat dari tanduk rusa.
Menurut arkeolog Steve Ashby, Viking, sebagai bangsa penemu sisir, menganggap serius sisir. Semua sisir dihias dengan luar biasa, dan “dibuat dengan luar biasa.” Bahkan, ia menambahkan bahwa sisir dibuat dari bahan yang sama dengan senjata.
Ashby menambahkan bahwa “bangsa Viking itu berdandan dengan sering membawa sisir di pinggang mereka bersama pedang dan pisau. Bahkan di pemakaman, sisir juga dibawa serta.”
Hingga sekarang, sisir dari tanduk rusa dari Swedia masih jadi komoditi mahal, meski hal ini sudah terlarang untuk memburu rusa demi tanduknya.
Baja rangka kapal
Bangsa Romawi dan bangsa Celtic adalah pengguna kapal yang masih didoraong oleh dayung dengan basis kayu yang hanya bisa berlayar mengikuti garis pantai.
Namun di abad ke delapan, Viking menemukan stabilitas untuk kapal berupa baja, dan mampu mengamankan tiang kapal untuk memasang layar dengan ukuran raksasa agar bisa menjalankan propulsi.
Dengan ini, Viking bisa membawa makanan, kayu, bahkan hewan, sebagai muatan untuk melintasi jarang hingga 6.400 kilometer mengarungi Samsudera Atlantik.
Kapal paling fleksibel
Menurut seorang sejarawan dan budayawan Viking bernama Dr. William Short, Viking adalah yang pertama kali menciptakan kapal dengan perhitungan luar biasa. Mereka bisa membuat kapal dengan draft yang dangkal hingga mereka bisa berlayar di sungai dan menyerang musuh dari bantaran sungai.
Selain itu tentu dari yang telah disebut sebelumnya, yakni rangka kapal baja, bangsa Viking bisa berlayar sangat jauh. Terlebih lagi bangsa Viking mengembangkan benda bernama beitas, sebuah “tangkai yang membantu menjepit layar mengatasi angin kencang.” Hal ini bisa membuat kapal panjang dapat bermanuver mengatasi berbagai perubahan angin.
Dr. Short juga menyebut bahwa dengan perhitungan matang, kapal-kapal Viking tidak dipaku dengan kuat. Hal ini membuat kapal bisa fleksibel dan ‘tunduk’ dengan ombak ketimbang memanfaatkan kekuatan ombak yang mungkin bisa merusak kapal.
Kompas magnet
Dengan menggunakan mineral magnetite atau lodestone yang jumlahnya melimpah di Skandinavia, Viking adalah salah satu bangsa pertama yang menemukan kompas magnetik pertama, Selain itu, orang China-lah yang satu-satunya budaya selain Viking yang menciptakan kompas serupa.
Kompas inilah yang membuat Viking dapat berlayar menyeberangi Samudera Atlantik meskipun ada kabut tebal. Hal ini dikarenakan para pelaut abad pertengahan tak dapat menentukan bujur dengan baik. Bedanya, Viking mahir menghitung lintang, sehingga kompas magnetik mereka sangat berguna.
Tenda
Viking adalah bangsa pertama yang dianggap menemukan tenda. Hal ini dikarenakan sebuah tenda Viking yang polos, praktis, dan juga kokoh, ditemukan di sebuah kapal Viking yang terkubur di Gokstad, Sandar, Sandefjord, Vestfold, Norwegia.
Di bagian bawah terdapat sepasang balok silang yang disisipkan di masing-masing dua ujung platform kayu persegi. Kemudian, sebuah tiang dipasang dengan sepasang balok di dekat puncaknya. Selanjutnya, selembar persegi panjang dari bahan yang panjangnya 5×4 meterm terbungkus sebagai atap dan ujungnya diikat ke dua sisi lainnya.
Tenda setingga 3 meter ini dapat dipasang dengan praktis selama beberapa menit saja. Tenda ini dapat memberi penggunanya sebuah tenda atap dengan lantai kayu. Bahkan ada juga sebuah elemen dekoratif berupa ukiran kepala naga di atas balok atap.